Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Praktikum Bengkel Pengukuran Nilai Tahanan Pentanahan

Pentanahan atau Grounding merupakan suatu alat kelistrikan yang berfungsi untuk mengamnakan dan menyalurkan arus gangguan ke tanah. Dengan adanya grounding maka setiap arus gangguan yang terjadi, misal karena hubung singkat atau lonjakan petir maka akan disalurkan ke tanah sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik lainnya. 


Pengukuran nilai tahaanan pentanahan sangatlah penting untuk mengetahui apakah pentanahan yang terpasang telah sesuai standar PUIlL atau tidak. maka dari itu dilakukan  paraktikum bengkel jaringan distribusi, untuk pengukuran pentanahan pada gardu distribusi (Arrester) dan pada tiang akhir. Untuk melakukan pengukuran tahanan pentanahan dilakukan dengan menggunkan alat rounding Tester atau Earth Tester dengan merk Kyoritsu.

A. Teknik Pengukuran Nilai Tahhanan Pentanahan 

Pada parktikum yang dilakukan untuk mengukur nilai thanan pentanahan, dilakukan dengan teknik tiga titik dengan dua macam pengukuran, yaitu pengukuran posisi tegak lurus dan pengukuran posisi segitiga. Berikut ini merupakan jenis posisi pengukuran tahanan pentanahan.

        1.    Posisi Segaris

        2.    Posisi Segitiga


B. Hasil Pengukuran Nilai Tahanan Pentanahan

Setelah melakukan pengukuran nilai tahanan pentanahan dengan posisi segaris dan segitiga didapatkan hasil pada Tahanan Pentanahan di gardu distribusi (Arrester) dan pada tiang akhir. Adapun hasil pengukurannya sebagai berikut.

        1.    Hasil Pengukuran Pada Gardu Distribusi (Arrester)

        2.    Hasil Pengukuran Pada Tiang Akhir


C. Analisis Data Pengukuran

Pada tabel hasil pengukuran tahanan pntanahan di atas tampak nilai tahanannya berbeda-beda. Besar Tahanan pentanahan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya luas penampang pentanahan, kondisi tanah dan jumlah batang (elektroda) pentanahannya itu sendiri. Menurut PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik), besar tahanan pentanahan yang baik tidak lebih dari lima Ω (< 5 Ω).

Berdasarkan hasil pengukuran jika dibandingkan dengan nilai standar maka tahanan pentanahan pada gardu distribusi (Arrester) tidak ideal karena nilainya > 5 Ω. Sedangkan nilai tahanan pentanahan pada tiang akhir dikategorikan ideal karena masih dalam nilai standar < 5 Ω. 

Nilai pentanahan pada gardu distribusi tidak ideal karena kondisi tanah di sekitarnya terasa keras (kering) bahkan ada yang berbatu. Sedangkan Nilai pentanahan pada tiang akhir termasuk ideal karena kondisi tanah di sekitarnya terasa gembur, lembab dan tidak berbatu. Semakin keras (kering) tanah maka nilai tahanan pentanahan akan tinggi (tidak ideal) sedangkan semakin gembur (basah) tanah maka nilai tahanan pentanahan akan rendah (ideal).


Jadi itulah hasil praktikum bengkel jaringan distribusi, untuk pengukuran pentanahan pada gardu distribusi (Arrester) dan pada tiang akhir. Jika ada kesalahan mohon diberi mohon beri komen pada kolom komen di bawah, sekian dan terima kasih

Ashar Arifin
Ashar Arifin Seorang Mahasisiwa Teknik Elektro Yang Gemar Menulis Artikel Dan Berbagi Ilmu Bermanfaat

Post a Comment for "Praktikum Bengkel Pengukuran Nilai Tahanan Pentanahan"