Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Inilah 5 Jenis Transistor Yang Umum Digunakan

Suatu perangkat / peralatan elektronik memuat berbagai macam komponen elektronika yang memiliki fungsinya masing-masing. Beberapa diantara komponen elektronika tersebut adalah transistor, resistor, induktor, kapasitor, dioda dll.

Salah satu komponen elektronika yang akan kami bahas di dalam artikel ini adalah transistor. Transistor merupakan komponen elektronika aktif yang berfungsi sebagai saklar (menghubungkan / memutus aliran listrik), sebagai penguat (amplifier) dan sebagai pembangkit sinyal (osilator).


Lihat Juga : Penjelasan 4 Fungsi Utama Transistor

Perlu kalian tahu bahwa transistor terbagi menjadi beberapa jenis. Masing masing jenis transistor memiliki fungsi dan karakteristiknya. Oleh karena itu kami kami akan membahas mengenai macam macam atau jenis jenis transistor dan contoh penggunaanya.

Jenis Jenis Transistor

jenis jenis transistor

Secara garis besar, transistor dibagi menjadi 2 jenis, yaitu transistor bipolar (BJT) dan transistor efek medan (FET). Kedua jenis transistor itu juga terbagi menjadi beberapa jenis. Untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat penjelasan tentang jenis jenis transistor berikut ini.

Transistor Bipolar (BJT)

Transistor Bipolar atau Bipolar Junction Transistor (BJT) merupakan jenis transistor yang berfungsi sebagai saklar, sebagai pengatur arus listrik, sebagai gerbang logika dan sebagai pembangkit sinyal (osilator).

Transistor bipolar termasuk jenis transistor yang paling umum digunakan. Transistor ini memiliki konstruksi dengan 3 terminal pin (kaki), yaitu basis / base (B), kolektor / collector (C) dan emitor (E).

Daerah Fungsi Transistor Bipolar (BJT)

Transistor Bipolar memiliki 3 daerah fungsi ketika bekerja pada suatu rangkaian listrik, yaitu daerah cut-off (cut off region), daerah aktif (active region), dan daerah saturasi (saturation region). Berikut penjelasannya

a. Daerah cut off

Daerah cut off ini menunjukkan bahwa arus dari kolektor tidak mengalir ke emitor sehingga membuat transistor dalam keadaan Off.

b. Daerah Aktif 

Daerah aktif ini menunjukkan transistor sedang bekerja untuk melakukan amplifikasi (penguatan) dan biasa digunakan pada rangkaian amplifier.

c. Daerah Saturasi

Daerah saturasi ini menunjukkan transistor dalam kondisi On sepenuhnya. Daerah saturasi atau biasa disebut daerah jenuh pada transistor banyak digunakan pada rangkaian listrik untuk keperluan pensaklaran.

Jenis Jenis Transistor Bipolar (BJT)

jenis jenis transistor

Sebuah transistor bipolar terbuat dari 3 lapisan bahan semikonduktor yang dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu tipe PNP (Positif – Negatif - Positif) dan lapisan NPN (Negatif – Positif - Negatif). Berikut ini merupakan penjelasan jenis jenis transistor bipolar

a. Transistor PNP 

Transistor PNP adalah salah satu jenis transistor bipolar yang berfungsi untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan besar melalui kaki emitor (E) ke kolektor (C), dengan hanya menggunakan arus kecil dan tegangan negatif pada kaki basis (B).

Contoh transistor tipe PNP adalah BC516, BD644, BD646, BD676, BD678 dll.

b. Transistor NPN 

Transistor NPN merupakan salah satu jenis transistor bipolar yang berfungsi untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan besar melalui kaki kolektor (C) ke emitor (E), dengan hanya menggunakan arus kecil dan tegangan positif pada kaki basis (B).

Contoh transistor tipe NPN adalah BC517, BD643, BD645m BD675, BD 677 dll.


Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)

Transistor Efek Medan atau FET merupakan jenis transistor yang memiliki 3 pin (terminal / kaki), yaitu gerbang / gate (G), sumber / source (S) dan pembuangan / drain (D). 

Transistor FET berfungsi utnuk mengendalikan aliran arus dan tegangan listrik dari source (s) ke drain (D) dengan menggunakan tegangan listrik sebagai input bias pada pin gate (G).

Transistor efek medan biasa juga disebut sebagai transistor unipolar karena dalam pengoperasiannya hanya menggunakan salah satu pembawa muatan saja yaitu elektron atau hole.

Jenis Jenis Transistor Efek Medan

Transistor efek medan (FET) terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Junction Field Effect Transistor (JFET), Metal Oxide Semikonductor Field Effect Transistor (MOSFET) dan Uni Junction Transistor (UJT). Berikut ini penjelasannya

a. JFET (Junction Field Effect Transistor) 

jenis jenis transistor

Junction Field Effect Transistor (JFET) merupakan salah satu jenis transistor efek medan yang tediri dari dua jenis, yaitu JFET Kanal P (P channel) dan JFET Kanal N (N channel). JFET menggunakan persimpangan atau junction p-n bias terbalik seabagai isolator yang berada di antara gate dan kanalnya.

Junction Field Effect Transistor (JFET) biasa digunakan sebagai resistansi elektronik dan digunakan juga untuk pensaklaran pada rangkaian elektronik. JFET memiliki 3 pin, yaitu gate (G), source (S) dan drain (D).

b. MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)

jenis jenis transistor

Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor atau disingkat MOSFET merupakan salah satu jenis transistor efek medan yang juga terdiri dari MOSFET Kanal P (P channel) dan MOSFET Kanal N (N channel). MOSFET memiliki 3 pin, yaitu gate (G), source (S) dan drain (D).

Diantara gerbang (gate) dan kanalnya, MOSFET menggunakan isolator dengan bahan silicon dioksida. MOSFET memiliki karakteristik khusus dibanding dengan transistor efek medan lainnya, yaitu memiliki impedansi yang sangat tinggi.

Dengan impedansi sangat tinggi yang dimiliki MOSFET, membuat harganya juga lebih mahal dibandingkan transistor lain. Oleh sebab itu MOSFET hanya digunakan khusus untuk perangkat tertentu seperti sebagai RF amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi.

c. UJT (Uni JunctionTransistor) 

macam macam transistor

Uni Junction Transistor atau UJT merupakan salah satu jenis transistor efek medan yang memiliki 2 pin / kaki basis (B1, B2) dan 1 pin emitor (E). Seperti halnya FET yang lain, UJT juga menggunakan tegangan listrik sebagai pengendalinya.

Selain itu, UJT juga terdiri dari UJT Kanal P (P channel) dan UJT Kanal N (N channel) sama seperti 2 jenis FET lainnya. Adapun penggunaan UJT biasa digunakan untuk pensaklaran pada rangkaian elektronika.


Jadi itulah pembahasan dan penjelasan mengenai jenis jenis transistor. Semoga materi mengenai transistor ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita terkhusus di bidang kelistrikan. Sekian dan terima kasih.

Ashar Arifin
Ashar Arifin Seorang Mahasisiwa Teknik Elektro Yang Gemar Menulis Artikel Dan Berbagi Ilmu Bermanfaat

Post a Comment for "Inilah 5 Jenis Transistor Yang Umum Digunakan"