Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Rumus Daya Transformator (Trafo) Dan Cara Menghitungnya

Di dalam dunia kelistikan sering kali nilai suatu tegangan atau arus terlalu besar atau kecil sehingga diperlukan alat untuk menurunkan atau menaikkan nilainya. Alat yang dapat melakukan hal tersebut adalah transformator (trafo) yang mampu menaikkan dan menurunkan nilai tegangan atau arus listrik.

cara menghitung daya transformator

Di dalam artikel ini kami akan membagikan materi mengenai transformator, mulai dari pengertian transformator, jenis jenis transformator, prinsip kerja transformator, rumus dan cara menghitung daya transformator, contoh soal menghitung daya, tegangan dan arus transformator.

Pengertian Transformator (Trafo)

Transformator atau disingkat trafo merupakan alat kelistrikan yang berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan besaran listrik (tegangan / arus listrik). Transformator bekerja dengan memanfaatkan prinsip elektromagnetik dan hanya dapat digunakan untuk listrik arus bolak balik (AC).


Jenis Jenis Transformator 

Berdasarkan level tegangan dan arusnya, transformator dibedakan menajadi transformator step up dan transformator step down.

a. Transformator Step Up 

Transformator step up berfungsi untuk menaikkan nilai tegangan / arus. Di dalam transformator step up, jumlah lilitan pada kumparan primer lebih sedikit dibandingkan jumlah lilitan pada kumparan sekunder (Ip < Is).

b. Transformator Step Down 

Transformator step down berfungsi untuk menurunkan nilai tegangan / arus. Di dalam transformator step down, jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan pada kumparan sekunder (Ip > Is).

 

Prinsip / Cara Kerja Transformator

cara kerja kerja trafo transformator

Di dalam sebuah transformator 1 phasa terdapat 2 buah lilitan atau kumparan kawat yang disebut dengan kumparan primer dan kumparan sekunder. Kedua kumparan ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan inti besi (core).

Ketika listrik dialirkan pada kumparan primer maka akan timbul medan magnet atau fluks disekitarnya. Semakin besar arus listrik maka semakin besar pula medan magnet yang terbentuk.

Fluktuasi medan magnet pada kumparan primer akan menginduksi Gaya Gerak Listrik (GGL) pada kumparan sekunder. Induksi GGL tersebut akan membuat kumparan primer melimpahkan daya ke kumparan sekunder. Sehingga terjadilah transformasi nilai tegangan / arus menjadi naik atau turun tergantung jenis transformatornya.


Rumus Menghitung Daya Transformator (Trafo)

Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung daya transformator dan rumus efisiensi transformator.

rumus efisiensi transformator trafo
Gambar Rumus Daya dan Efisiensi Trafo

Kalau ditulis menjadi seperti ini :

η = (Ps / Pp) x 100 %     

Atau     

η = ((Vs x Is) / (Vp x Ip)) x 100 %

Keterengan :

η  : Efesiensi transformator (%)

Ps : Daya pada kumparan sekunder transformator (Watt)

Pp : Daya pada kumparan primer transformator (Watt)

Vs : Tegangan pada kumparan sekunder transformator (V)

Vp : Tegangan pada kumparan primer transformator  (V)

Is  : Arus pada kumparan sekunder transformator (A)

Ip  : Arus pada kumparan primer transformator (A)


Efisiensi transfromator merupakan perbandingan antara daya listrik keluaran transformator (Ps) dengan daya listrik masukan transformator (Pp).

Catatan : Transformator yang ideal memiliki efisiensi 100 % namun pada kenyataannya tidak ada transformator yang memiliki efesiensi sampai 100 %. Hal tersebut dikarenakan adanya rugi-rugi yang terjadi yang menyebabkan energi listrik di dalam transformator berubah menjadi energi panas atau energi bunyi.


Contoh Soal Menghitung Daya Transformator

Sebuah transformator instrumen memiliki efisiensi sebesar 85 %. Transformator tersebut akan dialiri listrik dengan tegangan 220 V pada sisi primernya dengan arus listrik sebesar 2 A. Berapakah daya primer dan daya sekunder pada transformator tersebut

Jawaban :

Diketahui = η : 85 %

                   Vp : 220 V

                   Ip : 2 A

Ditanyakan = Pp dan Ps ...?

Penyelesaian =

Pp = Vp x Ip

     = 220 x 2

     = 440 watt

Ps = (η x Pp) / (100 %)

     = (80 % x 440) / (100 %)

     = 352 watt

Jadi besar daya primer transformator (Pp) adalah 440 watt dan daya sekunder transformator (Ps) adalah 352 watt.


Contoh Soal Menghitung Tegangan Transformator

Sebuah transformator memiliki daya primer sebesar 1000 watt dengan efisiensi 90 %. Pada bagian kumparan sekunder transformator terdapat tegangan sebesar 110 V. Berapakah nilai arus sekunder transformator?

Jawaban :

Diketahui = Pp : 1000 Watt

                     η : 90 %

                   Vs : 110 V

Ditanyakan = Is ...?

Penyelesaian =

η = (Ps / Pp) x 100 %

90 %  = ((Vs x Is) / (1000)) x 100 %

90 %  = (110 x Is) / (1000) x 100 %

Is =  (90 % x 1000) / (110 x 100 %)

    =  9000 / 1100 

   = 8,18 A

Jadi besar arus pada kumparan sekunder transformator (Ip) adalah 8,18 Ampere.


Baca Juga : Listrik Ac Vs Listrik DC | Mana Lebih Berbahaya

Jadi itulah materi mengenai transformator (trafo) mulai dari pengertian trafo, jenis jenis trafo, prinsip dan cara kerja trafo, rumus dan cara menghitung daya trafo, contoh soal menghitung daya, tegangan dan arus trafo.

Sekin dulu pembahasan dari kami semoga apa yang telah kami bagikan dapat bermanfaat bagi kalian semua.

Ashar Arifin
Ashar Arifin Seorang Mahasisiwa Teknik Elektro Yang Gemar Menulis Artikel Dan Berbagi Ilmu Bermanfaat

Post a Comment for "Rumus Daya Transformator (Trafo) Dan Cara Menghitungnya"