32 Kode ANSI Proteksi Tenaga Listrik Beserta Relay Dan Fungsinya
Kode ANSI atau kepanjangan dari “American National Standards Institute” merupakan lembaga yang menentukan patokan untuk pemrosesan data, memberikan aturan baku dalam menggunakan kode dan bahasa dari suatu bahasa pemrograman.
Dalam dunia kelistrikan, Kode ANSI sangat berperan untuk memberikan informasi terhadap suatu alat proteksi listrik mengenai fitur-fitur yang dimilikinya dan gangguan apa saja yang dapat diptoteksinya.
Kode ANSI Pada Peralatan Proteksi Tenaga Listrik
Nah berikut ini merupakan berbagai macam kode ANSI pada peralatan proteksi tenaga listrik beserta dengan nama relay dan fungsinya.
Kode ANSI |
Nama
Relay Dan Fungsinya |
ANSI 12 |
Over Speed Relay : Berfungsi untuk mendeteksi putaran lebih dari
penggerak mula generator yang disebabkan oleh kehilangan beban atau tripnya
PMT. |
ANSI 14 |
Under Speed Relay : Berfungsi untuk mendeteksi putaran generator yang
lambat dari putaran nominalnya |
ANSI 21 |
Distance Relay / Relai jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi
gangguan yang terukur dengan impedansi setting, dengan ketentuan: a. Bila harga impedansi ganguan lebih kecil dari
pada impedansi seting relai maka relai akan trip. b. Bila harga impedansi ganguan lebih besar daripada
impedansi setting relai maka relai akan tidak trip |
ANSI 26/63 |
Over Temperature Relay : Proteksi transformator terhadap kenaikan suhu
(temperatur) maupun gangguan yang terjadi dalam trannsformator melalui input
digital yang terhubung keperalatan transformator tersebut. |
ANSI 27 |
Under Voltage Relay : Berfungsi sebagai proteksi motor listrik atau
jaringan listrik terhadap tegangan rendah. Proteksi ini bekerja berdasarkan
pengukuran tegangan antar fasa. |
ANSI 27D |
Positive Sequence Undervoltage Protection : Merupakan proteksi motor terhadap gangguan
operasional yang disebabkan karena tegangan jaringan yang tidak seimbang dan
juga bisa digunakan untuk mendeteksi kesalahan arah puturan sebuah peralatan. |
ANSI 27R |
Remanent Undervoltage Protection : Proteksi yang digunakan untuk mendeteksi tegangan
yang masih ada (remanent voltage) pada sebuah peralatan mesin berputar,
sehingga akan mencegah suplay power masuk kemesin tersebut untuk menghindari
goncangan yang disebabkan electrcal transien ataupun mechanical transient |
ANSI 59 |
Overvoltage Relay : Merupakan proteksi tegangan lebih pada jaringan
yang melebihi batas setting (normal). Proteksi tegangan lebih ini bekerja
berdasarkan pengukuran tegangan antar fasa dan tegangan fasa ke netral. |
ANSI 59N |
Neutral Voltage Displacement Relay : Proteksi terhadap gangguan yang timbul pada
sebuah insulasi melalui pengukuran tegangan residual pada sistim netral yang
terisolasi |
ANSI 32P |
Directional Overpower Relay - Directional Active Overpower Merupakan proteksi
berdasarkan kalkulasi daya nyata yang dimanfaatkan untuk : - Proteksi overload (kelebihan beban) dan
penerapan load sheeding - Proteksi untuk Reverse Power, yang digunakan pada
sbb : Mencegah terjadinya generator beroperasi menjadi
motor ketika generator ikut mengkonsumsi daya nyata. Mencegah terjadinya motor beroperasi menjadi
generator ketika motor ikut menyuplai daya. |
ANSI 32Q/40 |
Directional Overpower Relay - Directional Reactive Overpower : Merupakan roteksi dua arah berdasarkan
perhitungan daya reaktif untuk mendeteksi hilangnya kuat medan pada mesin
synchron atau generator. Biasanya digunakan sebagai : - Proteksi
kelebihan pemakaian daya reaktif pada sebuah motor - Proteksi
terhadap kelebihan daya reaktif yang dikonsumsi oleh generator akibat
hilangnya kuat medan |
ANSI 46 |
Negative Sequence / Unbalance Relay : Merupakan proteksi terhadap ketidakseimbangan
arus setiap fasa untuk arus urutan negatif. |
ANSI 47 |
Negative Sequence Voltage Relay : Merupakan proteksi terhadap ketidakseimbangan tegangan
antar fasa yang disebabkan oleh suply yang tidak seimbang dan juga gangguan
pada jaringan. |
ANSI 38/49T |
Temperature Monitoring : Merupakan proteksi yang berfungsi adanya kelainan
temperatur pada belitan primer atau sekunder transformator dan juga kelainan
temperatur belitan rotor dan stator pada motor / generator |
ANSI 49RMS |
Thermal Overload : Merupakan proteksi terhadap suhu panas generator
/ motor / transformator. Proteksi Thermal ini bekerja berdasarkan nilai arus
RMS, temperatur ambient dan arus urutan negatif penyebab kenaikan suhu. |
ANSI 50/51 |
50 = Instantaneous Overcurrent Relay. 51 = Inverse
TimeOvercurrent Relay.
Merupakan proteksi arus lebih akibat gangguan beban lebih dan hubung singkat antar
fasa. |
ANSI 50N/51N |
Earth Protection : Proteksi Earth fault (Gangguan pentanahan) dilaksanakan
berdasarkan pengukuran atau hasil perhitungan arus yang nilainya didapat dari
perhitungan arus residual atau yang diukur melalui sensor arus 3 phasa. |
ANSI 50G/51G |
Earth Protection : Proteksi Earth fault (Gangguan pentanahan) dilaksanakan
berdasarkan pengukuran atau hasil perhitungan arus yang nilainya didapat dari
arus residual yang diukur secara langsung dengan menggunakan sensor khusus. |
ANSI 50BF |
Breaker Failure Protection : Merupakan proteksi yang bekerja ketika sebuah
breaker gagal digerakan (membuka) oleh perintah trip karena terdeteksinya
gangguan, maka proteksi back up mengirimkan perintan trip ke breaker
diatasnya. |
ANSI 50V/51V |
Voltage Restrained/controlled Overcurrent Relay : Merupakan proteksi untuk generator terhadap
gangguan hubungan singkat yang terjadi antra fasa ke fasa. |
ANSI 48/51LR/14 |
Locked Rotor / Excessive Starting Time Protection : Merupakan proteksi untuk motor terhedap kelebihan
panas (overheating) yang disebabkan karena motor mengalami overload atau
proses locked rotor pada sebuah motor. |
ANSI 55 |
Power Factor Relay : Merupakan proteksi terhadap faktor daya yang
berada di luar batas nominal (normal). |
ANSI 59 |
Overvoltage : Merupakan proteksi terhadap tegangan jaringan
yang berlebihan melewati batas nominal (normal). Proteksi ini bekerja
berdasarkan pengukuran tegangan antar fasa dan tegangan fasa ke netral. |
ANSI 59N |
Neutral Voltage Displacement : Merupakan Proteksi terhadap gangguan yang timbul
pada sebuah insulasi melalui pengukuran tegangan residual pada sistem netral
yang terisolasi. |
ANSI 64 |
Ground Protective Relay : Proteksi gangguan hubung singkat fasa ke tanah. |
ANSI 67 |
Directional Phase Overcurrent : Merupakan fitur proteksi terhadap hubungan
singkat (short circuit) antar phasa yang dilengkapi dengan pilihan tripping
berdasarkan arah arus gangguan. |
ANSI 67N |
Directional Overcurrent Relay : Merupakan fitur proteksi terhadap hubungan
singkat (short circuit) yang digunakan untuk Earth Fault. |
ANSI 79 |
Auto Reclose Relay : Merupakan fitur yang digunakan untuk membatasi
waktu down time setelah kejadian trip yang disebabkan karena gangguan
sementara atau semipermanen pada saluran udara. Perintah recloser secara otomatis memerintahkan breaker untuk
kembali energize setelah penundaan waktu yang telah disetting sebelumnya. |
ANSI 81O |
Overfrequency Relay : Merupakan proteksi terhadap frekuensi yang tinggi
atau melebihi nilai frekuensi normal. |
ANSI 81U |
Underfrequency Relay : Merupakan proteksi terhadap frekuensi yang rendah
atau dibawah nilai frekuensi normal. |
ANSI 81R |
Rate of Change Frequency : Proteksi yang digunakan untuk kecepatan pemutusan
hubungan generator kesebuah sistim jaringan apabila terjadi perubahan
frekuensi yang cepat dan juga digunakan sebagai pengaturan pada load
shedding. |
ANSI 87 |
Differential Relay : Merupakan proteksi hubung singkat yang terjadi
pada generator / transformator / busbar. Misalnya hubung singkat antar
kumparan. |
Baca Juga : Penjelasan Dan Tabel Kode IP Ingress Protection
Jadi itulah penjelasan mengenai kode ANSI pada perelatan proteksi tenaga listrik beserta nama relay dan fungsinya. Mohon maaf kami belum menyediakan kode ANSI dalam bentuk PDF. Sekian dulu materi dari kami semoga bisa bermanfaat, terima kasih.
Referensi : Direktorilistrik, Budi54n
Post a Comment for "32 Kode ANSI Proteksi Tenaga Listrik Beserta Relay Dan Fungsinya"