Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

13 Penyebab Kerusakan Pada Motor Listrik

Motor listrik merupakan suatu mesin yang sangat berperan penting dalam industry atau pabrik. Sebagai motor penggerak, mesin ini biasa digunakan untuk penggerak conveyor, mesin blower, mesin pemutar dll.

Pengoperasian motor listrik yang lama juga harus dibarengi dengan perawatan (maintenance) yang baik. Hal tersebut dilakukan agar motor listrik tetap awet dan tidak rusak.

Namun, meskipun telah dilakukan perawatan adakalanya sebuah motor listrik mengalami kerusakan entah itu disebabkan oleh faktor umur motor atau faktor lain.

Cara mengetahui kerusakan pada motor listrik adalah dengan melakukan pengecekan secara fisik maupun pengetesan. Kerusakan tersebut tentunya disebabkan oleh beberapa faktor.

Nah di artikel kali ini kami akan membahas mengenai penyebab kerusakan pada motor listrik mulai dari kerusakan overcurrent, overload, panas, terbakar, tegangan yang tidak seimbang, vibrasi (getaran berlebih), ampere atau arus yang tinggi.

Penyebab Kerusakan Pada Motor Listrik

penyebab kerusakan pada motor listrik

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan sebuah motor bisa mengalami kerusakan dapat berasal dari beberapa sebab seperti dari alat yang digerakkan, jaringan supply yang termasuk di dalam sistem kerja motor maupun keadaan lingkungan sekitar yang mempengaruhi sebuah motor tidak menjalankan fungsinya secara normal.

Keadaan lingkungan seperti pengaruh suhu dan pengaruh mekanis lainnya, maupun hal-hal yang tidak terduga yang dapat mempengaruhi keadaan dan kestabilan motor. Kerusakan pada motor dapat disebabkan oleh :

A. Kerusakan Motor  Disebabkan Karena Alat Yang Digerakkan

1. Kopel Yang Terlalu Besar

Hubungan antara alat yang digerakkan oleh motor dengan kopel yang terlalu besar dikatakan dapat merusak motor dikarenakan tidak terjadi lagi sinkronisasi antara putaran motor yang diakibatkan kopelnya terlalu besar dengan alat yang digerakkan.

Jika hal tersebut terjadi maka motor akan kelebihan kerja dengan tidak mampunya mengimbangi beban pada alat yang digerakkan, dengan demikian motor terancam mengalami kerusakan misalnya, rotornya macet hingga bisa menyebabkan kebakaran pada mesin motor tersebut.

2. Kopel Yang Naik Turun 

Pada umumnya kopel pada motor listrik biasanya  mempunyai nilai konstan, gunanya untuk mestabilkan kinerja putaran motor. Jika kemudian kopelnya naik turun maka kestabilan kinerja putaran motor akan berpengaruh dan pengaruhnya cukup signifikan dengan alat yang digerakkan dimana kestabilan kinerja putaran motor akan terganggu dengan naik turunnya kopel tersebut. 

Dari sini kerusakan motor bisa muncul misalnya, komponen-komponen yang ada didalam mesin motor akan melakukan kerja dengan tidak normal karena suatu saat putaran motor bisa cepat dan dapat pula lambat sedang alat yang digerakkan mengalami perubahan terus menerus.


B. Pengereman Yang Terlalu Lama Dan Sering

Suatu motor listrik dapat berhenti dengan adanya gesekan yang terjadi dalam waktu yang lama. Nah untuk dapat menghentikan motor dalam waktu yang relatif singkat maka dilakukan pengereman. 

Namun motor listrik akan mengalami kerusakan jika pengereman dilakukan terlalu sering dan hal ini juga berkaitan dengan hubungannya terhadap alat yang digerakkan. Jika pengereman telalu sering maka akan membuat putaran motor tidak stabil lagi.

Jika ketidakstabilan putaran motor dibiarkan terus maka rotor bisa mengalami kemacetan dan dapat pula menyebabkan kopel yang kostan menurun.


C. Kerusakan Motor Diakibatkan Jaringan Suplly

1. Tegangan Yang Terlalu Rendah Atau Terlalu Tinggi

Pada motor listrik adanya tegangan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa mengakibatkan kerusakan pada motor listrik. Jika tegangan rendah berarti teganganya mendekati nol atau bisa dikatakan hilang sama sekali, hal ini berbahaya jika tidak diantisipasi secepat mungkin. 

Kerusakan akan terjadi pada saat jaringan suplly mendadak kembali normal, maka dengan mendadak pula mesin akan berjalan, disini kejut arus akan timbul, pengaman-pengaman yang ada juga bisa putus dan mengancam aparatur yang ada.          

2. Tegangan Fasa Yang Tidak Sama (Untuk Motor 3 Phasa)

Pada prinsipnya untuk sistem tiga fasa memiliki besar yang sama (untuk tegangan atau arus) tetapi mempunyai sudut yang berbeda sebesar 120o antar fasanya. Sumbu ini disebut juga sumbu yang seimbang. 

Apabila sumber mensuplai beban seimbang, maka arus-arus yang mengalir pada masing-masing penghantar akan memiliki besar yang sama dan berbeda sudut fasanya sebesar 120o . 

Jadi, begitupula yang terjadi pada motor tiga fasa yang mana jika tegangan yang masuk atau yang mensuplly motor tersebut tidak sama  maka akan menjadikan motor berputar dengan tidak stabil sehingga dengan sendirinya akan menimbulkan ketidak normalan pada motor tersebut. 

3. Putusnya Salah Satu Fasa (Untuk Motor 3 Phasa)

Salah satu penyebab sebuah motor 3 fasa juga bisa mengalami kerusakan adalah jika salah satu fasanya putus. Hal tersebut akan membuat pengurangan tegangan secara mendadak. Sehingga suplly daya ke beban tidak stabil lagi.  

                           

D. Masalah Mekanikal (Mechanical Problem)

1. Misalignment Motor

Misalignment merupakan suatu kondisi dimana shaft motor induksi tidak sejajar (alignment) dengan drive shaft load yang digerakkan oleh motor induksi. Hal ini dapat mengakibatkan vibrasi ketika motor induksi berputar menggerakkan load tersebut. 

Ada beberapa jenis Misalignment yang sering terjadi pada proses pemasangan motor dan load diantaranya angular Misalignment, paralel Misalignment dan compound Misalignment. 

Misalignment dapat mengakibatkan vibrasi yang tinggi baik pada motor induksi maupun pada load yang digerakkan oleh motor.  Vibrasi dapat memperpendek usia pemakaian bearing dan merusak inner part mekanikal pada motor induksi seperti housing bearing, shaft dan lain sebagainya.

2. Shaft Imbalance

Shaft imbalance merupakan sebuah kondisi dimana posisi rotor dan load (pompa, kompresor,dll) telah alignment atau sejajar namun ketika motor dan load berputar, putarannya tidak seimbang (imbleance/unbleance) dikarenakan coupling yang telah aus. 

Shaft imbalance juga menyebabkan vibrasi baik pada motor induksi sebagai penggerak maupun load yang digerakkan. Hal ini jika terjadi, lama kelamaan akan merusak bagian – bagian motor induksi khususnya bagian yang tidak statis seperti bearing, housing bearing dan rotor.

3. Bearing Yang Telah Aus

Jika bearing rusak atau telah aus dapat menyebabkan motor induksi menjadi panas karena gesekan yang ditimbulkan. Juga akan menimbulkan vibrasi dan kerusakan – kerusakan lainnya bahkan bisa mengakibatkan short circuit pada motor induksi.


E. Masalah Instalasi Pemasangan (Improper Installation Factors)

Jika tidak melakukan pemasangan secara benar dapat mengakibatkan kerusakan bagian – bagian motor lebih cepat. Pada saat pemasangan masalah yang sering terjadi dan sering diabaikan adalah soft foot. 

Soft food merupakan suatu kondisi dimana antara permukaan baseplate motor induksi dan kaki-kaki motor induksi tidak rata. Hal ini dapat mengakibatkan ketika kita mengencangkan bolt (baut) pada kaki – kaki motor menjadikan posisi motor tidak rata. 

Hal tersebut dapat menimbulkan vibrasi yang tinggi pada motor ketika motor berputar. Kerusakan yang ditimbulkan karena soft foot adalah vibrasi yang berimbas pada kerusakan bearing dan housing bearing.


F. Kegagalan Proteksi Motor

Proteksi merupakan hal yang penting untuk melindungi motor induksi dari gangguan eksternal seperti beban yang berlebih (overload), mechanichal jam pada load yang digerakkan. 

Jika salah mensetting atau memasang proteksi dapat berakibat motor mengalami short circuit karena ketika terjadi beban yang berlebih, winding motor menjadi panas dan isolasi motor rusak. 

Hal tersebut dapat dihindari jika mem-proteksi motor sesuai dengan kemampuan motor, sehingga motor akan terlindungi terhadap gangguan eksternal baik mekanikal maupun elektrikal.


G. Penyebab Secara Umum

1. Panas / Over-Heating

Penyebab terbesar kerusakan motor sehingga motor tidak dapat mencapai umur pakai yang seharusnya ialah “over-heating atau panas berlebihan”,  Setiap mengalami Kenaikan temperature 10 derajat, dari temperature normalnya, berakibat memotong umur motor 50% , meskipun kenaikan terjadi hanya sementara.  

2. Kotor

Debu / Kotoran yg terakumulasi akan merusak komponen listrk maupun mekanical. Umumnya terakumulasi pada permukaan badan motor, saluran pendinginan (fan) sehingga mengakibatkan pendinginan  terganngu dan motor mengalami panas berlebih. 


Baca Juga : 4 Jenis Pengereman Pada Motor Listrik


Jadi itulah faktor penyebab kerusakan pada motor listrik mulai dari kerusakan overcurrent, overload, panas, terbakar, tegangan yang tidak seimbang, vibrasi (getaran berlebih), ampere atau arus yang tinggi.

Ashar Arifin
Ashar Arifin Seorang Mahasisiwa Teknik Elektro Yang Gemar Menulis Artikel Dan Berbagi Ilmu Bermanfaat

Post a Comment for "13 Penyebab Kerusakan Pada Motor Listrik"