Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Cara Pasang Elektroda Pelat Untuk Pentanahan (Grounding)

Sistem pentanahan adalah suatu sistem proteksi yang menghantarkan arus listrik gangguan ke tanah. Salah satu bagian sistem pentanahan adalah elektroda. Jenis elektroda pentanahan berdasarkan PUIL adalah elektroda batang, pelat dan pita.

Cara Pasang Elektroda Pelat Untuk Pentanahan (Grounding)

Nah di artikel kali ini kami akan membagikan meteri tentang cara memasang elektroda pelat untuk sistem pentanahan (grounding). Mulai dari alat dan bahan hingga prosedur pemasangan elektroda pelat.

Alat dan Bahan Pemasangan Elektroda Pelat

  1. Elektroda pelat dengan spesifikasi terbuat dari baja galvanis dengan tebal 3 mm atau terbuat dari pelat tembaga murni dengan tebal 2 mm. Adapun luas penampangnya berkisar 0,5 - 1 mm2.
  2. Kawat BC (Bare Condutor) atau BCC (Bare Copper Conductor) 50 mm2 yang digunakan sebagai kawat penghantar.
  3. Skun kabel 50 mm2.
  4. Busbar.
  5. Zat aditif GEM (Ground Enhanced Material).

Cara Pemasangan Elektroda Pelat

cara pasang elektroda pentanahan pelat

Berikut ini merupakan langkah-lahkah dalam memasang elektroda pelat mulai dari penanaman hingga finishing.

1.    Penggalian Tanah

Lakukan penggalian tanah dengan lebar 125 % dari ukuran pelat dan dengan kedalaman 0,5 - 2 m. Untuk standarisasi kedalaman penanaman elektroda pelat, hingga saat ini mimin belum menemukannya.

Sehingga dalam menentukan kedalaman tanam elektroda pelat perlu mengetahui kondisi tanah / medianya terlebih dahulu. 

Tanah yang lembab dan berair sangat baik untuk pentanahan sehingga kedalaman tanam elektroda bisa lebih dangkal. Namun jika kondisi tanah keras, berbatu, berpasir maka kedalaman tanam harus maksimal untuk mendapatkan hasil yang baik.

2.    Pengelasan

Pada tahap ini, dilakukan pengelasan antara elektroda pelat dengan kawat penghantar BC. Pastikan pengelasan dilakukan dengan baik agar sambungan tidak terlepas.

3.    Penimbunan

Pada tahap ini, bisa menggunakan tanah bekas galian sebelumnya dengan catatan tanah tersebut dalam kondisi baik untuk pentanahan (lembab dan tidak keras/berpasir/berbatu).

Namun jika tanah bekas galian tidak baik untuk pentanahan maka dapat digunakan zat aditif seperti bentonit atau produk bernama GEM (Ground Enhanced Material)

GEM sendiri merupakan substan yang terbuat dari bubuk Ca-Bentonite, bubuk Graphite, Sodium Carbonate (karbon), bubuk batu bara dan bubuk arang yang sangat efektif digunakan sebagaim media pentanahan.

4.    Pengukuran

cara memasang elektroda pelat pentanahan grounding

Setelah dilakukan penimbunan, langkah selanjutnya adalah pengukuran nilai tahanan pentanahan. Berdasarakan PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) 2011 syarat pengujian tahanan pentanahan adalah resistansi pembumian perlengkapan dan instalasi listrik yang diamankan lebih baik kurang dari 5 ohm.

Dari standarisasi tersebut, harus dipastikan bahwa hasil pengukuran tidak lebih dari 5 ohm, jika nilainya lebih maka perlu dilakukan perbaikan dengan cara memparalelkan elektroda lain (bisa elektroda pelat/batang/pita).

5.    Pembuatan Dan Pemasangan Bak Kontrol

cara pasang bak kontrol grounding
Source : Mediapetir

Bak kontrol pentanahan merupakan sebuah bak yang berfungsi sebagai tempat untuk melindungi dan dapat memudahkan proses pengukuran / perawatan pentanahan.

Bak kontrol ditempatkan di atas pentanahan dan dapat dibuat dari bata yang disemen sehingga membentuk persegi. Bagian atas bak kontrol dipasangkan penutup dari pelat beton yang dapat dibuka dan ditutup saat dilakukan pengkuran / perawatan.

Jika tidak ingin repot, bisa membeli bak kontrol yang sudah jadi dan telah tersedia di berbagi market place.

6.    Pemasangan Busbar

Pemasangan busbar dilakukan pada bak kontrol. Pada sistem pentanagan, fungsi dari busbar adalah sebagai terminal untuk memasang kawat BC yang telah terhubung dengan elektroda pentanahan.

7.    Pemasangan Skun

skun kabel 50 mm2

Ujung dari kawat BC yang terhubung dengan elektroda pentanahan dipasangkan skun. Setelah itu skun dipasang pada busbar yang ada pada bak kontrol.

8.    Menghubungkan Sistem Pentanahan Dengan Sistem Kelistrikan

Langkah terakhir adalah menghubungkan sistem pentanahan yang telah dibuat dengan sistem kelistrikan seperti pada grounding transformator atau panel listrik.

Langkah ini dapat dilakukan dengan menghubungkan sistem pentanahan pada bagian busbar dengan sistem kelistrikan peralatan melalui kawat BC yang telah dipasangkan pipa galvanis.

Sehingga urutannya adalah sebagai berikut : 

  • Kawat BC baru dipasangkan skun pada kedua ujungnya.
  • Satu ujung kawat BC dihubungkan ke busbar pentanahan yang ada pada bak kontrol.
  • Kawat BC dimasukkan ke dalam pipa conduit besi.
  • Ujung kawat BC yang satunya lagi dihubungkan pada sistem grounding kelistrikan seperti pada panel listrik, Lightning Arrester, Fuse Cut Out, Transformator dll.


Baca Juga : Jenis Jenis Elektroda Pentanahan (Grounding) Berdasarkan PUIL

 

Jadi itulah materi mengenai sistem pentanahan pelat, mulai dari alat dan bahan hingga prosedur pemasangan elektroda pelat untuk sistem pentanahan (grounding).

Ashar Arifin
Ashar Arifin Seorang Mahasisiwa Teknik Elektro Yang Gemar Menulis Artikel Dan Berbagi Ilmu Bermanfaat

Post a Comment for "Cara Pasang Elektroda Pelat Untuk Pentanahan (Grounding)"