Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

10 Faktor Penting Dalam Memilih Motor Listrik

Pada sebuah industri perlu untuk menginstal berbagai jenis motor listrik sebagai penggerak utama untuk menjalankan proses kerja peralatan dalam masing-masing lini produksi. Keberlangsungan proses pengembangan teknis telah menghasilkan adanya jenis yang sangat beragam dari Motor Listrik. 

Oleh karena itu, perlu perhatian sepenuhnya dalam pemilihan jenis motor yang paling tepat dengan mempertimbangkan sejumlah faktor teknis untuk setiap aplikasi, sehingga motor akan memberikan kinerja yang diinginkan dan optimal.

Karakteristik motor bervariasi dengan sifat aplikasi mereka dan jenis tugas yang diharapkan. Misalnya, aplikasi seperti kecepatan konstan, torsi konstan, kecepatan variabel, tugas berkesinambungan / intermiten, starting curam / tiba-tiba, sering start / stop, dll harus dipertimbangkan dengan hati-hati ketika menentukan jenis motor untuk aplikasi tersebut.

Pada sebuah motor terdapat spesifikasi yang termuat dalam name plate yang ada pada body  motor. Spesifikasi tersebut dapat menjadi acuan dalam pemilihan motor. Adapun spesifikasi yang dimaksud  diantaranya sebagai berikut 

Faktor Dalam Memilih Motor Listrik

pemilihan motor listrik

Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan motor listrik induksi sebagai berikut.

A. Tegangan masukkan 

Motor tentunya mempunyai tegangan sumber agar dapat bekerja. Tegangan sumber ini disesuaikan dengan besarnya gulungan stator maupun rotor. Jika salah memberikan tegangan sumber pada motor maka akan terjadi kerusakan pada motor diantaranya :

  • Kumparan rotor atau stator akan terbakar atau putus.
  • Motor akan tidak bekerja sebagaimana mestinya.
  • Daya pada motor akan menurun.
  • Motor tidak dapat digunakan untuk menggerakan beban.

Oleh karena itu sebelum memilih sebuah motor maka kalian harus menyesuaikan tegangan listrik yang tersedia. Misalnya ketika di pabrik atau rumah kalian memiliki tegangan 3 fasa (380 Volt) maka boleh memilih motor 1 fasa dan 3 fasa.

Namun jika di pabrik atau rumah kalian hanya memiliki listrik tegangan 1 fasa (220 volt) maka motor listrik yang bisa dipasang adalah motor listrik 1 fasa.


B. Arus Motor

Arus motor  adalah besarnya arus yang dikonsumsi/diserap oleh kumparan-kumparan rotor maupun stator. Jadi apabila dari sumber tegangan dimana arus yang diberikan kurang maka motor tidak sanggup bekerja sesuai dengan beban yang diberikan bahkan motor tidak akan bekerja sama sekali. 

Solusinya adalah dengan melihat label keterangan motor. Jadi apabila pada label tertera 1,5 A maka sediakan arus sumber sebesar 1,5 ampere atau lebih.


C. Daya keluaran

Untuk menggerakkan beban-beban tertentu, daya keluaran pada motor sangat menentukan.  Contoh pada suatu lampu 10 watt dengan lampu 100 watt maka nyala lampu akan lebih terang 100 watt, begitu juga dengan motor jika beban yang digunakan lebih besar maka gunakanlah daya motor yang lebih besar. Jika tidak motor akan rusak.


D. Putaran motor

Sebelum kita memilih kecepatan motor yang diinginkan, apakah lambat atau cepat, hal yang harus diperhatikan adalah beban putaran yang dihubungkan dengan poros rotor. Jika kita ingin menggerakkan sebuah belt maka dapat kita gunakan kecepatan yang lambat sehingga dipilih putaran yang kecil.


E. Faktor daya

Faktor daya atau Cos phi digunakan untuk mengetahui keadaan tegangan dan arus pada kumparan rotor dan stator. Dalam pemilihan motor listrik usahakan menggunakan faktor daya yang tinggi minimal 0,85. 

Alasannya karena apabila motor yang kalian pilih beroperasi dengan faktor daya rendah mislanya 0,7 maka PLN akan memberikan denda kVARH sebagai kompensasi menurunnya faktor daya (Faktor daya rendah = PLN rugi).

Baca Juga : Batasan kVARH Agar Tidak Kena Denda PLN

Namun apabila motor yang listrik yang tersedia tidak memiliki faktor daya yang tinggi maka kalian dapat mengatasi hal tersebut dengan menggunakan kapasitor bank. Kapasior bank berfungsi untuk memperbaiki faktor daya.


F. Phasa Motor

Simbol angka 3 dan gelombang sinus menandakan bahwa motor merupakan 3 phasa maka instalasinya pun harus 3 phasa.  Begitupun dengan Simbol angka 1 dan gelombang sinus menandakan bahwa motor merupakan 1 phasa maka instalasinya pun harus 1 phasa. 


G. Frekuensi

Frekuensi masukan untuk motor pada umumnya 50 Hz dan 60 Hz. Frekuensi ini berpengaruh terhadap perputaran motor. Sebelum kalian memilih sebuah motor, sebaiknya mengecek spesifikasi frekuensinya.

Perlu kalian ketahui bahwa frekuensi listrik di Indonesia dan beberapa negara lain adalah 50 Hz. Sedangkan beberapa negara yang lainnya seperti Amerika Serikat menggunakan frekuensi 60 Hz.

Jadi kalian harus memilih motor dengan spesifikasi frekuensi sesuai dengan frekuensi listrik sumber. Jika perlu pilih jenis motor dengan spesifikasi frekuensi 50 Hz dan 60 Hz sehingga bisa digunakan di dua frekuensi tersebut.


H. Putaran Per Menit atau RPM

Menunjukkan putaran motor per menit pada saat motor bekerja normal.  Ini juga batas maksimum putaran yang diizinkan untuk motor. Jumlah putaran ini dipengaruhi langsung dengan frekuensi dan jumlah katup.


I. Jenis Starting (Pengasutan) Motor

Terdapat beberapa jenis starting yang dapat digunakan pada motor listrik namun yang paling umum digunakan adalah starting DOL (Direct On Line) dan Starting Bintang Segitiga (Star Delta).

Jika daya motor listrik yang ingin kalian pilih 5 HP ke bawah maka boleh menggunakan starting DOL namun jika daya motor yang ingin kalian pilih lebih dari 5 HP maka harus menggunakan starting Star Delta.


J. Kelas Isolasi (Insulation Class) Motor

Kelas isolasi merupakan pegelompokan isolasi dalam menahan perubahan suhu panas yang terjadi pada kawat gulungan (winding). Jadi sebelum memilih sebuah motor kalian harus memperhatikan kelas isolasinya.

Semakin lama pengoperasian motor maka semakin besar juga peningkatan suhu yang terjadi pada motor. Oleh karen itu apabila kalian ingin memilih motor yang nantinya dioperasikan lama maka perlu memilih motor dengan kelas isolasi yang tinggi.

Untuk dapat mempermudah kalian mengenai kelas isolasi ini berikut merupakan tabel kelas isolasi pada motor.

kelas isolasi insulation class motor listrik


Jadi itulah faktor dan syarat yang harus diperhatikan sebelum memilih motor listrik. Dengan faktor tersebut dapat menjadi panduan bagi kalian dalam memilih motor listrik yang tepat.

Ashar Arifin
Ashar Arifin Seorang Mahasisiwa Teknik Elektro Yang Gemar Menulis Artikel Dan Berbagi Ilmu Bermanfaat

Post a Comment for "10 Faktor Penting Dalam Memilih Motor Listrik"