Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Transmitter Adalah? Fungsi, Cara Kerja Dan Jenis Transmitter

Transmitter adalah suatu perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengirimkan data berupa sinyal seperti gelombang radio yang dipancarkan melalui antena. Data atau informasi yang terkirim akan diterima oleh Receiver.

Dalam prosesnya, Transmitter menerima data dari sensor (seperti sensor suara, tekanan), setelah itu menumpangkan data tersebut ke gelombang carrier (pembawa gelombang). Selanjutnya diaplikasikan pada antena untuk dipancarkan dalam bentuk gelombang radio.

Untuk menerima data berupa gelombang radio tersebut maka diperlukan alat berupa receiver. Alat tersebut memiliki antena dan rangkaian elektronika untuk menangkap (menerima) sinyal dan mengubah bentuknya ke informasi yang dimengerti manusi (teks, gambar, suara).

Pengertian diatas merupakan pengertian transmitter unutk komunikasi. Berbeda halnya dengan transmitter pada sistem pengontrolan. Transmitter pada pengontrolan merupakan alat yang mengubah dan mentransmisikan  sinyal informasi dari sensor menjadi sinyal yang dimengerti oleh alat kontrol.


Jenis Jenis Transmitter

Secara umum transmitter dibedakan menjadi dua yaitu transmitter untuk komunikasi dan transmitter untuk pengontrolan. Berikut ini kami jelaskan masing-masing transmitter.

A.    Transmitter Untuk Komunikasi

transmitter dalam komunikasi

Tranmitter dalam komunikasi adalah alat yang berfungsi untuk memancarkan sinyal komunikasi berupa gelombang radio melalui antena. Contohnya seperti pemancar radio, pemancar stasiun televisi, pemancar komunikasi (telepon) dll.

Cara Kerja Transmitter (Komunikasi)

Berikut ini merupakan bagian-bagian transmitter beserta cara kerja transmitter sehingga bisa memancarkan sinyal untuk keperluan komunikasi.

a.    Input/Sensor

Input yang didapat melalui sensor berfungsi untuk mengubah data (seperti tekanan, suara) menjadi bentuk sinyal listrik. Pengubahan bentuk data menjadi bentuk sinyal listrik (sinyal AC) bertujuan agar data tersebut dimengerti oleh komponen elektronika.

Karena data seperti nilai tekanan, suara merupakan data yang tidak dimengeri oleh komponen elektronika. Alhasil diperlukan sensor untuk mengubah bentu data tersebut menjadi sinyal listrik.

b.    Modulasi

Modulasi merupakan proses menumpangkan informasi / data pada sinyal carrier (pmebawa sinyal) agar dapat dipancarkan di udara terbuka. Data yang berikaitan dengan amplitudo, frekuensi dan panjang gelombang akan mengubah bentuk dari sinyal carrier ketika ditumpangkan.

c.     Encoding

Encoding adalah proses untuk mengubah sinyal listrik menjadi kode-kode biner (bentuk sinyal digital). Alat yang digunakan untuk melakukan proses ini disebut Encoder.

d.    Mixer

Mixer merupakan komponen yang berfungsi untuk mencampurkan dua atau lebih input menjadi satu output. Sehingga dengan adanya mixer maka input yang banyak akan dicampur hingga menghasilkan satu utput.

e.    Amplifier

Amplifier merupakan komponen yang berfungsi untuk menguatkan sinyal. Penguatan sinyal diperlukan karena sinyal carrier yang dihasilkan setelah proses modulasi memiliki frekuensi yang rendah. Oleh karena itu sinyal tersebut perlu dikuatkat sebelum dipancarkan.

Kekuatan sinyal berbanding lurus dengan jarak tempuhnya. Sehingga semakin kuat sinyal mak semakin jauh jarak tempuh yang bisa dicapai. 

Di dalam perangkat amplifier terdapat tuner, filter audio dan equalizer. Besarnya penguatan sinyal disesuaikan dengan kebutuhan dan jarak termpuhnya.

f.    Antena Tunner

Pada proses ini terjadi penyesuaian impedansi antara transmitter dengan antena. Hal tersebut dilakukan agar pengiriman daya ke antena lebih optimal dan juga dapat mencegah terjadinya standing Wave.

Standing wave adalah kondisi yang membuat daya memantul kembali dari antena ke transmitter. Jika hal tersebut terjadi maka proses pengiriman tidak berjalan lancar.


B.    Transmitter Untuk Pengontrolan

transmitter pengontrolan

Transmitter Untuk pengontrolan berfungsi untuk mengubah dan mentransmisikan  sinyal informasi dari sensor menjadi sinyal yang dimengerti oleh alat kontrol. 

Misal transmitter menerima input dari sensor suhu yang membaca temperatur 20 - 40 derajat celius. Nilai temperatur tersebut diubah oleh tranmitter dalam bentuk elektrik yaitu 0 - 1,5 Volt.

Cara Kerja Transmitter (Pengontrolan)

Berikut ini merupakan urutan cara kerja transmitter sehingga bisa bisa digunakan untu keperluan komunikasi.

a.    Sensor

Sensor merupakan alat yang dapat mengukur variabel (seperti suhu, tekanan, cahaya, aliran, kecepatan, dll) kemudian mengirimkan data ukurannya ke transmitter. Misal suhu 30 derajat celcius.

b.    Transmitter

Transmitter mengubah nilai yang diukur sensor menjadi nilai elektrik atau pneumatic. Misal nilai suhu yang dibaca sensor 30 derajat maka tranmitter mengubah nilai tersebut ke nilai elektrik menjadi 1 volt.

c.    IC

IC atau integrated circuit merupakan bagian penting dalam rangkaian elektronika karena bagian tersebutlah yang menerima data dari transmitter dan mengirimkannya ke kontroller. 

Misal nilai elektrik dari transmitter 1 volt. IC telah diprogram untuk menjalankan kontroller ketika menerima input 1 volt dari transmitter. 

Namun ada juga proses pengontrolan yang tidak memerulukan IC seperti pengontrolan pompa air.

d.    Kontroller

Kontroller merupakan alat yang mengaktifkan (ON-kan) beban ketika mendapatkan perintah dari transmitter atau IC. Misalkan mengaktifkan pendingin ruangan ketika suhu 30 derajat celcius. 

Bisa juga mematikan atau menyalakan pompa air ketika level air berada pada level penuh atau level rendah.


Jenis Jenis Transmitter (Pengontrolan)

Transmitter yang digunakan untuk sistem pengontrolan dibedankan menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut.

a.    Jenis Transmitter Berdasarkan Sinyal Yang Distandarkan Oleh Transmitter

1.    Transmitter Pneumatik

Transmitter pneumatik  suatu transmitter yang mengeluarkan "sinyal standar" dengan satuan tekanan yaitu (psi)

2.    Transmitter Elektrik

Transmitter elektrik merupakan suatu sinyal yang dihasilkan oleh variabel listrik yaitu arus (Ampere) dan tegangan (Volt).

b.    Jenis Transmitter Berdasarkan Sinyal Sensor Yang Diterima Transmitter

1.    Pressure Transmitter

Pressure transmitter digunakan untuk menstandarkan sinyal keluaran sensor tekanan. Sinyal output dari sensor tekanan akan distandarkan (diubah) nilainya oleh transmitter agar dapat diterima oleh kontroller.

2.    Level Transmitter

Level Transmitter digunakan untuk menstandarkan sinyal keluaran sensor level. Sinyal output dari sensor level yang telah mengukur ketinggian air akan distandarkan (diubah) nilainya oleh transmitter agar dapat diterima oleh kontroller.

3.    Flow Transmitter

Flow transmitter digunakan untuk menstandarkan sinyal keluaran dari sensor aliran (flow). Sinyal output dari sensor flow yang telah mengukur kecepatan aliran air akan distandarkan (diubah) nilainya oleh transmitter agar dapat diterima oleh kontroller.

4.    Temperature Transmitter

Temperature Transmitter digunakan untuk menstandarkan sinyal keluaran dari sensor suhu. Sinyal output dari sensor suhu yang telah mengukur temperatur di sekitarnya akan distandarkan (diubah) nilainya oleh transmitter agar dapat diterima oleh kontroller.

5.    Position Transmitter

Position Transmitter digunakan untuk menstandarkan sinyal keluaran dari sensor posisi. Sinyal output dari sensor posisi yang telah mengukur posisi suatu objek akan distandarkan (diubah) nilainya oleh transmitter agar dapat diterima oleh kontroller.

6.    Speed Transmitter

Speed Transmitter digunakan untuk menstandarkan sinyal keluaran dari sensor kecepatan (speed). Sinyal output dari sensor kecepatan yang telah mengukur kecepatan suatu benda akan distandarkan (diubah) nilainya oleh transmitter agar dapat diterima oleh kontroller.

7.    Light Transmitter

Light Transmitter digunakan untuk menstandarkan sinyal keluaran dari sensor cahaya (LDR). Sinyal output dari sensor cahaya yang telah mengukur besarnya intensitas cahaya akan distandarkan (diubah) nilainya oleh transmitter agar dapat diterima oleh kontroller.


Baca Juga : Pengertian, Fungsi, Cara Kerja Dan Contoh Receiver


Jadi itulah penjelasan mengenai transmitter dalam komunikasi dan pengontrolan, cara kerja tramsitter komunikasi, cara kerja transmitter pengontrolan, fungsi transmitter, jenis-jenis transmitter. Semoga materi kali ini bisa bermanfaat.

Ashar Arifin
Ashar Arifin Seorang Mahasisiwa Teknik Elektro Yang Gemar Menulis Artikel Dan Berbagi Ilmu Bermanfaat

Post a Comment for "Transmitter Adalah? Fungsi, Cara Kerja Dan Jenis Transmitter"