Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

7 Prinsip Dasar Instalasi Listrik (5K+E)

Prinsip Dasar Instalasi Listrik - Dalam pemasangan instalasi harus sesuai dengan standarisasi kelistrikan yang termuat dalam PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) atau IEC (International Electrotecnical Commision). 

Selain itu terdapat prinsip dasar instalasi listrik (prinsip 5K+E) yang menjadi faktor harus dipenuhi dalam perencanaan, pemasangan dan pengoperasian sistem kelistrikan. Hal tersebuti dilakukan agar instalasi dapat bekerja optimum, efektif dan aman.

Prinsip Prinsip Dasar Instalasi Listrik

aspek dasar instalasi listrik

Ada tujuh aspek atau prinsip dasar  instalasi listrik yaitu 1. keamanan (safety), 2. keandalan (reliability), 3. kemudahan (accessibility), 4. ketersediaan (availibility), 5. pengaruh lingkungan (impact of environment), 6. keindahan (Esthetic), 7. ekonomis (economic).

1.    Keamanan (Safety)

Prinsip keamanan dalam instalasi listrik adalah mempertimbangkan faktor keamanan instalasi terhadap makhluk hidup, harta benda dan instalasi listrik itu sendiri ketika terjadi gangguan atau keadaan tidak normal.

Prinsip keamanan dapat dipenuhi dengan melakukan instalasi listrik yang sesuai standarisasi PUIL, SPLN dan  IEC. Dengan itu instalasi listrik akan menjadi aman dan gangguan dapat diminimalisasi.

Sistem kelistrikan dikatakan aman bagi makhluk hidup, harta benda dan instalasi itu sendiri apabila dilengkapi dengan sistem proteksi yang mampu merespon dan mengamankan gangguan listrik.

Contoh penerapan prinsip kemanan dalam instalasi adalah menggunakan MCB yang sesuai untuk mengamankan gangguan short circuit atau overload. Contoh lainnya memasang stop kontak dengan penutup pada tempat yang mudah dijangkau anak-anak.


2.    Keandalan (Realibility)

Prinsip keandalan dalam instalasi listrik adalah peralatan atau komponen listrik harus bekerja secara andal baik secara mekanik maupun kelistrikannya. Sehingga sistem kelistrikan dapat bekerja dalam waktu lama dan mudah diatasi apabila terjadi gangguan.

Prinsip keandalan juga berlaku pada sistem proteksi/pengaman. Sistem proteksi harus bekerja secara andal dalam mengamankan gangguan listrik secara tepat.

Prinsip keandalan ini juga bisa dicapai dengan melakukan instalasi yang sesuai standarisasi dan juga dengan menggunakan peralatan listrik yang berkualitas misal standar SNI atau LMK.

Contoh keandalan sistem kelistrikan adalah berfungsinya sistem kelistrikan secara normal dalam waktu yang lama karena menggunakan peralatan dan cara instalasi yang sesuai standar.

Contoh lainnya seperti MCB yang andal dalam memutuskan aliran listrik ketika terjadi korsleting listrik (short circuit) sehingga peralatan listrik lain menjadi aman.


3.    Kemudahan (Accessibility)

Prinsip kemudahan dalam instalasi listrik adalah pemasangan peralatan listrik harus mudah dijangkau, mudah dioperasikan dan mudah untuk dilakukan perawatan atau perbaikan.

Prinsip kemudahan dapat dicapai dengan melakukan instalasi listrik yang sesuai standar sehingga memenuhi kondisi “Kemudahan” seperti

  1. Mudah dalam pemasangan dan penggantian peralatan sistem kelistrikan
  2. Mudah dalam pengoperasian, perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan
  3. Mudah dalam pengembangan dan perluasan sistem kelistrikan

Contoh penerapan prinsip kemudahan ini adalah dengan melakukan pemasangan saklar sesuai standar PUIL 2011 6.11.2 yang mengatur letak sakelar di atas permukaan lantai adalah 1,25 meter. Dengan itu saklar mudah dipasang, dioperasikan dan dirawat atau diperbaiki.


4.    Ketersediaan (Availibility)

Prinsip ketersediaan dalam instalasi listrik adalah kesiapan dalam menyediakan, peralatan, daya dan ruang atau tempat untuk kemungkinan perluasan instalasi.

Instalasi listrik dikatakan memenuhi prinsip “ketersediaan” apabila memenuhi kondisi berikut ini.

  1. Tersedianya cadangan peralatan listrik sebagai ganti peralatan yang rusak (peralatan mudah didapatkan di pasaran)
  2. Tersedianya cadangan daya berupa satu atau dua group MCB di panel listrik yang bisa digunakan langsung untuk keperluan perluasan instalasi
  3. Adanya cadangan tempat atau ruang untuk menempatkan peralatan tambahan ketika dilakukan pengembangan dan perluasan sistem.

Contoh penerapan prinsip ketersediaan adalah menggunakan peralatan listrik yang mudah didapatkan di pasaran sehingga apabila ada peralatan listrik yang rusak maka bisa diganti baru.


5.    Pengaruh Lingkungan (Impact of Environment)

Prinsip pengaruh lingkungan dalam instalasi listrik adalah perencanaan instalasi listrik harus mempertimbangkan dampak yang terjadi pada lingkungan tempat instalasi terpasang.

Pengaruh lingkungan yang dimaksud adalah 

  • Dampak yang ditimbulkan lingkungan terhadap instalasi listrik
  • Dampak yang ditimbulkan instalasi listrik terhadap lingkungan

Instalasi listrik dikatakan memenuhi prinsip “pengaruh lingkungan” apabila tidak ada dampak yang menimbulkan kerusakan pada instalasi dan juga pada lingkungan.

Contoh penereapan prinsip pengaruh lingkungan adalah peralatan listrik yang terpasang pada daerah yang berdebu dan lembab harus memiliki IP (Index Protection) yang tinggi.

Contoh lainnya seperti tidak memasang jaringan listrik pada daerah konservasi karena dapat mengganggu keberlangsungan ekosistem di tempat tersebut.


6.    Keindahan (Esthetic)

Prinsip keindahan dalam instalasi listrik adalah perencanaan dan pemasangan peralatan listrik harus diatur dan ditata sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan indah tanpa mengesampingkan standarisasi pemasangan.

Prinsip keindahan dikatakan tercapai apabila pemasangan sistem kelistrikan terlihat rapi dan indah namun tetap mengikuti standarisasi yang ada. Keindahan dan kerapihan instalasi dapat berupa :

  1. Kerapihan dalam pemasangan dan pengawatan
  2. Keserasian dalam penggunaan peralatan (warna peralatan sama)
  3. Keserasian dan keindahan tata letak
  4. Kenyamanan ruang operasi

Contoh penerapan prinsip keindahan adalah dengan memasang sambungan kabel di dalam junction box atau T-dos sehingga sambungan kabel tidak terlihat (tertutup). Hal tersebut jauh lebih indah dibandingkan tidak menggunakan junction box atau T-dos.


7.    Ekonomis (Economic)

Prinsip Ekonomis dalam instalasi listrik adalah biaya yang digunakan untuk instalasi, perawatan dan perbaikan harus sehemat mungkin namun tetap bermutu dan berkualitas. Dalam memenuhi prinsip ini tidak boleh mengesampingkan prinsip instalasi listrik sebelumnya.

Contoh penerapan prinsip ekonomi adalah menggunakan kabel sesuai dengan KHA (Kapasitas Hantar Arus) seperti instalasi listrik dengan arus 5 A maka cukup menggunakan kabel dengan luas penampang 1,5 mm2 jangan menggunakan yang 4 mm2 karena lebih mahal dan tentu saja tidak ekonomis.


Baca Juga : 14 Jenia Alat Yang Digunakan Untuk Instalasi Listrik


Jadi itulah penjelasan mengenai aspek atau prinsip dasar instalasi listrik (5K+E) seperti keamanan, keandalan, kemudahan, ketersediaan, pengaruh lingkungan, keindahan dan ekonomis. Sekian penjelasan dari kami semoga bermanfaat. 

Ashar Arifin
Ashar Arifin Seorang Mahasisiwa Teknik Elektro Yang Gemar Menulis Artikel Dan Berbagi Ilmu Bermanfaat

Post a Comment for "7 Prinsip Dasar Instalasi Listrik (5K+E)"