Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Commissioning Adalah? Pengertian, Tujuan Dan Langkahnya

Dalam suatu pekerjaan baik pada mesin produksi, sistem kelistrikan, sistem mekanik dll perlu dilakukan pengujian sebelum diserahkan ke klien. Hal tersebut untuk memastikan bahwa sistem telah beroperasi sesuai dengan kesepakatan.

Oleh karena itu kata Commissioning muncul sebagai istilah yang merujuk kepada tahapan pengujian pekerjaan untuk memastikan pekerjaan telah beroperasi dengan baik dan sesuai dengan kesepakatan antara pekerja dan klien.

Nah di artikel kali ini kami akan membagikan materi tentang komisioning, mulai dari pengertian, tujuan, langkah, tugas dan contoh pelaksanaan Commissioning test.

commissioning test

Apa Yang Dimaksud Commissioning? 

Commissioning adalah suatu pengujian untuk memastikan bahwa semua sistem yang dirancang, dipasang, dioperasikan, dan dipelihara sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pelaksanan kerja dengan klien akhir. 

Dengan kata lain commissioning test merupakan tes / pengujian operasional yang dilakukan pekerja terhadap pekerjaan yang sudah dilakukannya. Hal tersebut untuk memastikan apa yang telah dikerjakannya dapat beroperasi sesuai yang diiginkan klien.

Ada beberapa persyaratan yang disepakati antara pekerja dan klien sehingga perlu dilakukan commissioning tes diantaranya harus memenuhi semua peraturan (rule), regulasi (regulations), kode (code) dan standarisasi (standard) yang terkait dengan proyek yang dikerjakan.


Apa Tujuan Commissioning?

Komisioning (commissioning) bertujuan untuk memastikan bahwa semua pekerjaan yang telah dilakukan dapat beroperasi dengan baik dan telah memenuhi semua peraturan yang berlaku, regulasi, kode dan standar yang ditetapkan antara pekerja dan klien.


Misalnya dalam proyek instalasi Jaringan Listrik Tegangan Menengah (JTR) maka para pekerja harus berpedoman dengan peraturan yang berkaitan dengan proyek tersebut seperti SPLN (Standar Perusahaan Listrik Negara) dan PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik).

Para pekerja harus melakukan commissioning test sebelum proyek diserahkan ke PLN. Adapaun commissioning electrical yang bisa dilakukan adalah :

  1. Memastikan bahwa konstruksi jaringan yang terpasang sudah sesuai dengan rancangan.
  2. Memastikan komponen dan peralatan jaringan yang terpasang memiliki kualitas baik seperti standar SNI atau LMK.
  3. Memastikan sistem jaringan listrik dan sistem proteksi yang dipasang dapat beroperasi dengan baik.
  4. Memastikan bahwa sistem dapat dilakukan pemeliharaan atau perbaikan.

Catatan : Tahapan commmissioning jaringan listrik di atas hanya sebagian kecil saja jadi perlu melihat standar langkah-langkah commissioning yang ditetapkan oleh pekerja dan klien.

Perlu digaris bawahi bahwa pelaksanaan komisioning tidak selalu berada di akhir sebuah pekerjaan. Adakalanya beberapa pekerjaan memiliki beberapa tahapan pekerjaan

Contohnya pembangunan gedung bertingkat yang memiliki tahapan konstruksi, elektrikal, mekanikal, plumbing dll. Oleh karena itu pelaksanaan komisisoning bisa dilakukan pada akhir di setiap tahapan pekerjaan.


Persyaratan Commissioning

Sebelum pelaksanaan komisioning, ada persyaratan administrasi yang harus dilengkapi yaitu berupa kumpulan arsip pekerjaan yang terdiri dari:

  1. Calibration Certificate (sertifikat kalibrasi).
  2. Assembly Certificate (sertifikat dari produsen barang yang terpasang).
  3. Test Certificate (sertifikat pengetesan fungsi / jika itu suatu sistem).
  4. Installation Certificate (sertifikat instalasi).
  5. Flushing Certificate (sertifikat telah dilakukan pembersihan) dll.


Tahapan Commissioning

Terdapat dua jenis tahapan atau langkah-langkah melakukan komisioning yaitu Pre Commissioning dan Commissioning. Berikut ini penjelasannya.

A.    Pre Commissioning

Disebut pre karena tahapan ini dilakukan sebelum commissiong secara menyeluruh. Pada tahapan ini, dilakukan pengujian terhadap masing-masing komponen dan peralatan yang akan terpasang.

Tahapan ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua komponen dan peralatan yang akan terpasang dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi standar (kualitas dan fungsi).

Contohnya pada instalasi listrik rumah maka perlu dilakukan pengecekan dan pengujian pada komponen instalasi seperti saklar, lampu stop kontak dll.

B.    Commissioning

Pada tahapan ini dilakukan pengujian secara menyeluruh untuk memastikan bahwa sistem beroperasi sesuai dengan fungsi dan sesuai standar keamanan yang berlaku.

Contohnya pada instalasi listrik rumah maka dilakukan pengujian secara menyeluruh mulai dari sumber listrik (kwh meter) hingga ke lampu, stop kontak, dan alat proteksi. Jika sistem beroperasi sesuai fungsi dan standarnya maka tahap commissioning selesai.



Tugas Teknisi Commissioning

Setiap perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi, mekanikal, electrical, plumbing dll, memiliki Teknisi Commissioning yang tugasnya berkaitan dengan pelaksanaan komisioning. Berikut ini merupakan tugas utama Teknisi Commissioning beserta langkah-langkah Commissioning.

1.    Memastikan Sistem Siap Untuk Dilakukan Commissioning

Suatu sistem pada suatu manufaktur atau perusahaan dikatakan siap untuk dilakukan commissioning apabila telah melengkapi completion document. Dokumen tersebut berisi semua riwata mesin seperti, spare part yang digunakan, riwayat perawatan mesin, riwayat penggantian spare part dll.

2.    Mempersiapkan Prosedure Commissioning

Prosedur commissioning adalah sebuah panduan atauk langkah-langkah praktis untuk commissioning. Dapat berupa langkah-langkah, bagan, diagram dan keterangan terkait commissioning.

3.    Membuat Dan Melaksanakan PSSR

PSSR (Pre Start Up Safety Review) adalah sebuah "standar keamanan" yang ditinjau dari sisi proses operasi atau proses produksi dalam suatu pabrik. Dengan adanya PSSR ini maka para pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan aman dan meminimalisir resiko yang terjadi.

4.    Membuat Jadwal Dalam Melaksanakan Commissioning 

Terdapat suatu sistem yang tidak bisa dioperasikan secara bersamaan sehingga diperlukan urutan pengujian (Sequence Commissioning). Dengan adanya jadwal dan urutan pengujian ini maka masing masing alat akan diuji secara individu dan terpisah dari sistem secara keseluruhan.

5.    Melaksanakan Commissioning Yang Sesuai Jadwal

Pada tahapan ini teknisi harus melaksanakan pekerjaan commsissiong sesuai dengan jadwal yang telah diatur sebelumnya. Pekerjaan Commissioning ini untuk menguji sistem dan memastikan bahwa sistem beroperasi dengan baik.

6.    Melakukan Troubleshooting Pada Mesin

Apabila terjadi kondisi abnormal pada mesin produksi yaitu mesin tidak bekerja maka teknisi harus melakukan troubleshooting untuk memecahkan masalah yang terjadi dengan cara menganalisis, menemukan masalahnya dan memperbaikinya.

7.    Membuat Laporan Hasil Commissioning

Setelah melakukan Commissioning atau pengujian terhadap sistem maka teknisi harus membuat laporannya dan menyerahkannya kepada client. Tahapan commissioning selesai jika Operating Acceptance atau persetujuan dari klien telah tercapai.


Jadi itulah penjelasan mengenai pengertian, fungsi, tujuan, langkah, tugas dan contoh Commissioning test. Semoga materi kali ini bisa bermanfaat untuk kalian.

Referensi : 

Teknikelektro

Abi-blog

Ashar Arifin
Ashar Arifin Seorang Mahasisiwa Teknik Elektro Yang Gemar Menulis Artikel Dan Berbagi Ilmu Bermanfaat

Post a Comment for "Commissioning Adalah? Pengertian, Tujuan Dan Langkahnya"