11 Jenis Transformator (Trafo) Beserta Fungsinya
Jenis Trafo - Salah satu peralatan listrik yang paling berperan dalam sistem ketenaga listrikan adalah transformator. Transformator atau biasa disingkat trafo merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan nilai energi listrik ke nilai yang lain, misalnya trafo step up yang mentransformasikan energi listrik tegangan rendah ke tegangan yang lebih tinggi.
Pada umumnya Trafo memiliki dua sisi, yaitu sisi primer dan sisi sekunder. Meskipun begitu transformator dibagi menjadi beberapa jenis atau kualifikasinya. Ada yang berdasarkan level tegangannya, fungsinya dan bahan intinya.
Jenis Jenis Transformator (Trafo)
Berikut ini merupakan penjelasan jenis jenis transformator berdasarkan level tegangannya, berdasarkan kegunaanya, dan berdasarkan bahan intinya.
Jenis Transformator (Trafo) Berdasarkan Level Tegangannya
Berdasarkan level tegangannya, transformator (trafo) dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu step up, step down dan auto transformer. Berikut ini penjelasannya.
1. Transformator Step Up
Transformator step up merupakan jenis trafo yang berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik. Trafo ini dapat ditandai dengan jumlah lilitan pada kumparan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan pada kumparan sekunder (Np < Ns).
Dalam sistem penyaluran listrik, transformator step up digunakan pada gardu induk dekat pembangkit listrik untuk menaikkan tegangan sebelum ditransmisikan.
2. Transformator Step Down
Transformator step down merupakan jenis trago yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik. trafo ini dapat ditandai dengan jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan pada kumparan sekunder (Np > Ns).
Trafo step down dapat ditemukan pada sistem distribusi listrik yang berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah 20 kV menjadi tengangan rendah 380/220 V.
3. Auto Transformator
Auto transformator merupakan jenis trafo otomatis yang hanya memiliki satu lilitan (kumparan) saja sehingga lilitan primer dan sekunder berada pada satu lilitan tersebut.
Pada sebuah auto transformer terdapat beberapa tap yang dapat diatur untuk mengubah nilai tegangan yang diinginkan seperti terlihat pada gambar.
Kelebihan dari auto transformer adalah murah, ringan dan memiliki reaktansi kebocoran yang rendah. Namun dibalik itu ternyata auto transformer tidak memiliki isolasi untuk menyekat bagian primer dan sekunder.
Jenis Transformator (Trafo) Berdasarkan Kegunaannya (Fungsinya)
Berdasarkan kegunaan atau fungsinya, transformator dibagi menjadi 4 jenis, yaitu transformator daya, distribusi, pengukuran dan proteksi.
1. Transformator Daya (Power Transformator)
Transformator Daya atau juga disebut trafo tenaga adalah salah satu jenis trafo yang berfungsi untuk menyalurkan (mentransformasikan) energi listrik yang bertegangan rendah ke bertegangan tinggi atau sebaliknya menyalurkan energi listrik bertegangan tinggi ke bertegangan rendah.
Titik netral transformator daya dengan tegangan operasi menengah ditanahakan, misalkan untuk trafo 150/75 kV titik netral 150 kV ditanahkan langsung untuk memenuhi kebutuhan proteksi.
Trafo daya dapat ditemukan pada suatu gardu induk (GI) yang berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik sebelum ditransmisikan dan juga berfungsi menurunkan tegangan listrik sebelum didistribusikan.
2. Tranformator Distribusi (Distribution Transformator)
Transformator distribusi adalah salah satu jenis trafo yang berfungsi untuk menyalurkan / mendistribusikan energi listrik dari sumber listrik ke beban seperti perumahan ataupun industri.
Trafo distribusi merupakan jenis dari trafo trafo step down yang dapat ditemukan pada jaringan tegangan rendah (JTR).
Dalam contoh operasinya, trafo distribusi menurunkan tegangan 20 kV menjadi tegangan 380/220 V yang sesuai dengan kebutuhan listrik perumahan dan sebagian industri.
3. Transformator Pengukuran (Measurement Transformator)
Transformator pengukuran adalah salah satu jenis trafo yang berfungsi sebagai alat bantu yang ada pada alat pengukuran. Beroperasi dengan mentransformasikan energi listrik agar dapat mengukur kuantitas arus, tegangan dan daya listrik.
Transformator pengukuran ini biasa diklasifikasikan sebagai trafo arus (Current Transformator / CT) dan trafo tegangan (Potential Transformator / PT).
4. Transformator Proteksi (Protection Transformator)
Transformator proteksi adalah salah satu jenis trafo yang berfungsi untuk mentransformasikan energi listrik pada alat proteksi listrik seperti PMT (pemutus tenaga) dan PMS (pemisah) yang umumnya terjadi pada saat gangguan terjadi.
Trafo proteksi lebih akurat dibandingkan trafo daya sebab trafo proteksi inilah yang membuat relay proteksi mentrigger (memancing) alat proteksi (PMT) untuk bekerja. Transfomator proteksi dapat dijumpai pada sistem tenaga listrik seperti pada gardu induk (GI).
Jenis Transformator (Trafo) Berdasarkan Bahan Intinya
Berdasarkan bahan penyusun intinya, transformator dibagi menjadi 4 jenis, yaitu transformator berbahan inti besi, berbahan udara, berbahan ferit dan berbahan toroid, berikut penjelasannya.
1. Transformator Berbahan Inti Udara
Transformator ini tidak memiliki inti alias hanya memanfaatkan media udara sebagai jalan induksi elektromagnetik. Oleh karena itu daya yang dihasilkan kurang maksimal sebab proses induksi magnetik merambat lewat udara.
Salah satu contoh dari penggunaakn transformator ini adalah dapat ditemukan pada teknologi wireless charger. Charger tersebut memiliki kumparan primer pada chargernya sedangkan kumparan sekunder berada pada perangkat yang diisi.
2. Transformator Berbahan Inti Besi
Transformator ini memiliki inti yang terbuat dari lapisan pelat besi lunak. Bahan tersebut ditambahkan magnet untuk meningkatkan induksi elektromagnetik sehingga efisiensinya lebih tinggi.
Inti besi yang terdapat pada transformator memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Ada yang bentuk E, L, U dan I. Karena terbuat dari bahan besi membuat bobot dari trafo ini menjadi berat.
3. Transformator Berbahan Inti Ferit
Transformator ini menggunakan bahan ferit sebagai intinya yang membuat induksi magnetik lebih baik sehingga efesiensi juga semakin baik. Ada bergai macam ukuran inti dari trafo berbahan ferit ini sedangkan untuk bentuknya lebih banyak menggunakan bentuk E.
Penggunaan trafo berbahan inti ferit ini cocok digunakan pada perangkat elektronika yang berfrekunsi tinggi seperti pada rectifier dan switching mode power supply.
4. Transformator Berbahan Inti Toroid
Transformator ini umunya memiliki inti yang berbahan besi atau ferit namun bentuknya seperti toroid atau sebuah donat. Induksi magnetik trafo ini terbilang sangat tinggi dan membuat efisiensinya juga semakin tinggi.
Trafo toroid biasa diaplikasikan pada rangkaian elektronik seperti pada amplifier dan power supply.
Baca Juga : Cara Menghitung Daya Pada Transformator (Trafo)
Jadi itulah penjelasan mengenai jenis transformator berdasarkan level tegangannya, fungsinya dan bahan intinya.
Sekian dulu pembahasan dari kami semoga apa yang telah kami bagikan dapat menambah ilmu dan wawasan kalian khususnya di bidang elektro. Sekian dan terima kasih.
Post a Comment for "11 Jenis Transformator (Trafo) Beserta Fungsinya"