Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

5 Komponen Utama Sistem Proteksi Tenaga Listrik

Apa pengertian sistem proteski? Apa tujuan sistem proteksi? Apa fungsi sistem proteksi? Bagaimana prinsip kerja sistem proteksi? Apa persyaratan suatu sistem proteksi? Bagaimana gambar skema sistem proteksi? Apa kompoen utama sistem proteksi? Mengapa harus ada sistem proteksi?

Sistem Proteksi Tenaga Listrik

sistem proteksi tenaga listrik

Salah satu hal yang membuat keandalan sistem tenaga listrik menjadi baik adalah adanya sistem proteksi. Sistem proteksi ini sangat penting dalam mendeteksi dan mengamankan suatu sistem yang mengalami gangguan.

Ketika sistem yang mengalami gangguan telah dipisahkan dengan sistem yang normal maka dapat mengurangi dampak kerusakan peralatan listrik. Berikut ini kami akan membahas banyak mengenai sistem proteksi tenaga listrik.


Pengertian Sistem Proteksi Tenaga Listrik

Sistem proteksi tenaga listrik adalah suatu sistem yang terpasang pada peralatan atau jaringan listrik yang berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ketika terjadi gangguan atau kondisi abnormal.

Kondisi gangguan atau abnormal pada suatu sistem tenaga listrik dapat berupa hubung singkat, tegangan lebih / turun, beban lebih, frekuensi naik / turun, kondisi asinkron dan gangguan lainnya.


Tujuan Sistem Proteksi Tenaga Listrik

1. Meminimalisir dampak kerusakan pada peralatan listrik akibat dilewati arus gangguan.

2. Mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan pada peralatan listrik.

3. Mengisolir bagian sistem yang terganggu dengan sesempit dan secepat mungkin.

4. Mencegah gangguan melebar / meluas.


Fungsi Sistem Proteski Tenaga Listrik

1. Sistem proteksi tenaga listrik berfungsi untuk mendeteksi adanya gangguan atau kondisi tidak normal pada suatu sistem tenaga listrik.

2. Mengamankan area sistem tenga listrik yang mengalami gangguan agar tidak menyebar ke sistem lain.


Persyaratan Sistem Proteksi

Suatu sistem proteksi harus memenuhi syarat dan kriteria agar dapat menjadi suatu sistem proteksi yang efektif. Berikut ini merupakan syarat sistem proteksi.

a. Selektivitas

Sistem proteksi yang baik dapat bekerja selektif yang artinya hanya bekerja pada area yang mengalami ganguan saja.

b. Stabilitas

Sistem proteksi harus bekerja stabil ketika terjadi gangguan. Sehingga meskipun terjadi gangguan diluar zona proteksinya ia tidak akan bekerja. Di sisi lain ketika terjadi gangguan di zona proteksinya maka ia akan bekerja sampai gangguan hilang.

c. Kecepatan Operasi

Sistem proteksi harus cepat dalam bekerja sehingga dapat mengurangi kemungkinan kerusakan peralatan pada suatu sistem tenaga listrik.

d. Sensitivitas (Kepekaan)

Sistem proteksi harus peka terhadap adanya gangguan. Ia harus membedakan mana arus / tegagan yang tergolong normal dan mana yang sudah tidak normal (gangguan). Sehingga besarnya perubahan arus / tegangan menjadi acuan rele proteksi.

e. Ekonomis

Dalam merancang suatu sistem proteksi perlu memperhatikan aspek keamanan setelah itu aspek ekonomisnya. Perancang harus memastikan bahwa komponen yang digunakan tidak berlebih.

f. Realiabilitas (Keandalan)

Suatu sistem proteksi harus andal dalam mendeteksi gangguan dan setelah itu mengamankan gangguan tersebut.

g. Proteksi Pendukung (Back Up Protection)

Sistem proteksi yang ideal harusnya memiliki proteksi pendukung. Tujuan dipasangnya proteksi pendukung adalah untuk menjamin kemanan sistem pada saat proteksi utama (main protection) gagal bekerja.


Komponen utama sistem Proteski

Berikut ini merupakan komponen-komponen utama pada sistem tenaga listrik.

A. Transformator Instrumen

Dalam suatu sistem proteksi diperlukan sebuah transformator (trafo) untuk menurunkan nilai tegangan / arus dari sistem untuk diteruskan ke Relay. Transformator Instrumen dibagi menjadi dua, yaitu Transformator Arus / Current Transformator (CT) dan Transformator Tegangan / Potential Transformator (PT).

1. Transformator Arus / Current Transformator (CT)

current transformator ct proteksi
Source Image : Linetic Jaya

Transformator arus berfungsi untuk menurunkan / manaikkan nilai arus listrik. Dalam sistem proteksi CT berfungsi untuk menurunkan nilai arus yang besar dari sistem tenaga listrik menuju ke Relay.

Arus listrik harus diturunkan terlebih dahulu sebelum diteruskan ke Relay. Hal ini disebabkan karena Relay tidak mampu bekerja dengan arus yang sangat besar seperti pada sistem tenaga listrik. 

2. Transformator Tegangan / Potential Transformator (PT)

potential transformator pt sistem proteksi
Source Image : Alibaba

Transformator tegangan berfungsi untuk menurunkan / manaikkan nilai teganag listrik. Dalam sistem proteksi PT berfungsi untuk menurunkan nilai tegangan yang besar dari sistem tenaga listrik menuju ke Relay.

Tegangan listrik harus diturunkan terlebih dahulu sebelum diteruskan ke Relay. Hal ini disebabkan karena Relay tidak mampu bekerja dengan tegangan yang sangat besar seperti pada sistem tenaga listrik. 

B. Rele / Relay

Rele atau Relay proteksi merupakan suatu alat listrik yang berfungsi untuk mendeksi adanya gangguan atau mendeteksi adanya kondisi tidak normal pada suatu sistem tenaga listrik.

Rele / Relay proteksi ini bekerja berdasarkan arus / tegangan yang diterima dari transformator instrumen. Apabila nilai arus / tegangan melewati batas normal maka rele / relay akan bekerja memerintakan CB untuk melakukan pemutusan.

C. Circuit Breaker (CB)

pmt pemutus tenaga
Source Image : eprints.polsri.ac.id

CB atau singkatan dari Circuit Breaker adalah suata alat proteksi yang berfungsi untuk memutuskan aliran listrik apabila terjadi gangguan. Dalam sistem proteksi tenaga listrik, CB disebut PMT (Pemutus Tenaga).

PMT akan bekerja berdasakan perintah dari Rele / Relay proteksi yang mendeteksi keadaan sistem yang normal dan tidak normal.

PMT bekerja dengan cara membuka (memutus) atau menutup (menghubungkan) aliran listrik baik dalam keadaan bertegangan maupun berbeban (beraus). Maka dari itu PMT harus dilengkapi dengan pemadam busur api.

D. Power Supply (Catu Daya)

Catu daya atau power supply merupakan sumber daya listrik yang digunakan oleh Relay dan digunakan oleh CB (PMT) untuk melakukan trip. Power Supply dapat berupa baterai.

Kalian mungkin bertanya “kenapa CB dan Relay menggunakan sumber listrik dari Power Supply? Kenapa tidak mengambil sumber listrik langsung dari sistem saja?” Jawabannya adalah dengan menggunakan sumber listrik dari power supply dapat menjamin Relay dan CB tetap bekjerja meskipun sistem mengalami gangguan.

E. Kabel Kontrol (Wiring)

Kabel kontrol atau wiring berfungsi untuk menghubungkan satu komponen proteksi dengan komponen lainnya agar dapat bekerja dalam satu sistem. Kabel yang digunakan tentu saja harus berkualitas tinggi mengingat sistem proteksi sangat penting untuk kemanan sistem tenaga litrik.


Cara / Prinsip Kerja Sistem Proteksi Tenaga listrik

cara kerja sistem proteksi

Prinisp kerja sistem proteksi tenaga listrik dapat dilihat pada gambar skema sistem proteksi di atas.

Ketika terjadi gangguan pada suatu sistem tenaga listrik maka akan dideteksi oleh Rele / Relay proteksi. Reley proteksi mendapatkan data (nilai arus / tegangan) dari Transformator tegangan / arus.

Ketika nilai (arus / tegangan) yang dibaca Relay melewati batas normal yang ditentukan, maka Relay memerintahkan CB (PMT) untuk memutuskan aliran listrk.

Sebelumnya Relay dan PMT telah disupply oleh energi listrik dari power supply sehingga dapat bekerja setiap saat.

Apabila gangguan telah berhasil dihilangkan atau teratasi dari sistem tenaga listrik, Relay akan membaca bahwa sistem telah normal dan memerintahkan CB (PMT) untuk menghubungkan aliran listrik kembali.


Baca Juga : 8 Jenis Circuit Breaker (CB)

Jadi itulah penjelasan mengenai pengertian sistem proteski,  tujuan sistem proteksi, fungsi sistem proteksi,  cara / prinsip kerja sistem proteksi, persyaratan suatu sistem proteksi, gambar skema sistem proteksi, kompoen utama sistem proteksi.

Sekian dulu materi mengenai sistem proteksi tenaga listrik semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua. Terima kasih.

Ashar Arifin
Ashar Arifin Seorang Mahasisiwa Teknik Elektro Yang Gemar Menulis Artikel Dan Berbagi Ilmu Bermanfaat

Post a Comment for "5 Komponen Utama Sistem Proteksi Tenaga Listrik"