Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Sistem Kontrol Open Loop & Close Loop Serta Contohnya

Di dalam ilmu sistem kendali (kontrol) dikenal dengan dua jenis sistem kendali, yaitu sistem open loop (loop terbuka) dan sistem close loop (loop tertutup). Masing masing sistem kendali tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Nah berikut ini merupakan penjelasan mengenai sistem open loop, kelebihan dan kekurangan sistem open loop, contoh perangkat sistem open loop, gambar sistem kontrol open loop, sistem close loop, kelebihan dan kekurangan sistem close loop, contoh perangkat sistem close loop, gambar sistem kontrol close loop serta perbedaan antara sistem open loop dan sistem close loop.

Sistem Control Open Loop

kelebihan dan kekurangan sistem kontrol open loop

Sistem control open loop (sistem kendali lingkar terbuka) adalah suatu sistem yang keluarannya (output) tidak memberikan pengaruh terhadap aksi kontrol. Dengan kata lain output yang dihasilkan sistem ini tidak dapat dijadikan umpan balik (feedback) ke dalam masukan sistem.

Untuk memperkecil kesalahan dari keluaran (output) maka sistem loop terbuka ini memanfaatkan kalibrasi atau dengan cara mengetahui hubungan antara masukan dan keluaran. Sehingga apabila memberikan suatu masukan maka hasilnya sudah dapat diketahui.

Dalam sistem kontrol terbuka, hasil dari keluaran tidak bisa dibandingkan dengan masukan acuan. Sehingga masing-masing masukan acuan berhubungan dengan operasi tertentu pada plant.

Salah satu kekurangan dari sistem kontrol loop terbuka adalah ketika terdapat gangguan baik internal maupun eksternal maka sistem tidak dapat melaksanan tugasnya sesuai apa yang diharapkan. Akibatnya hasil keluaran (output) akan berbeda dari yang diinginkan.


Kelebihan dan Kekurangan Sistem Loop Terbuka (Open Loop)

Kelebihan Sistem Open Loop

Kekurangan Sistem Open Loop

Konstruksi Sederhana

Diperlukan kalibrasi sistem secara teratur

Biaya konstruksi dan pemeliharaan relatif murah

Hanya bisa digunakan setelah hubungan input dan output sudah diketahui

Tidak memiliki masalah dalam hal stabilitas

Adanya gangguan membuat nilai output tidak akan akurat

Cocok digunakan untuk sistem dengan output yang sulit diukur

Nilai output dapat berubah terhdap waktu


Contoh Sistem Open Loop (Loop terbuka)

1. Televisi

contoh sistem kontrol loop terbuka

Dari gambar sistem open loop televisi dapat dijelaskan sebagai berikut :

Input : Input pada sistem open loop televisi berupa sumber listrik yang dihubungkan ke televisi

Controller : Saklar atau tombol on-off televisi berfungsi sebagai kontrol atau mengatur ON / OFF nya sebuah televisi

Plant : Televisi berperan sebagai Plant (beban) atau objek yang dikendalikan.

Output : On / Off nya tv merupakan hasil keluaran (output) dari sistem open loop ini.

2. Traffic Light

3. Mesin Cuci

4. Kipas Angin


Sistem Control Close Loop

kelebihan dan kekurangan sistem control close loop tertutup

Sistem control close loop (sistem kendali lingkar tertutup) adalah suatu sistem yang keluarannya (outputnya) memberikan pengaruh terhadap aksi kontrol. Sehingga kesalahan yang dihasilkan pada keluaran dapat menjadi feedback (umpan balik) ke dalam masukan sistem.

Keluaran sistem akan selalu memberikan feedback ke masukan sampai hasil keluarannya sesuai yang diinginkan (diatur). Jadi keluaran akan berhenti memberikan feedback apabila nilai / hasilnya sudah sesuai.


Komponen / Bagian Sistem Loop Tertutup (Close Loop)

Sistem Loop terbagi menjadi beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Nah berikut ini merupakan komponen atau bagian bagian dari sistem loop tertutup.

1. Input (Masukan)

Input adalah masukan yang diberikan pada sistem kontrol. Input merupakan nilai yang diinginkan bagi varibel yang dikontrol. 

2. Output (Keluaran)

Output adalah keluaran atau hasil dari sistem pengontrolan. Output merupakan nilai yang akan dipertahankan dibagi variabel kontrol. Output ini juga menjadi nilai yang ditunjukkan oleh alat pencatat.

3. Plant (Beban)

Plant adalah objek atau alat yang akan dikontrol yang dapat berupa alat mekanis, elektris, pneumatic dan hidraulik.

4. Controller (Alat Kontrol)

Controller adalah alat atau rangkaian yang berfungsi untuk mengendalikan beban (plant) pada sistem.

5. Elemen Umpan Balik (Feedback)

Elemen umpan balik merupakan bagian yang menunjukkan / mengembalikan nilai yang didapatkan dari output menuju ke detector untuk dibandingkan dengan nilai yang diinginkan.

6. Error Detector (Alat Deteksi Kesalahan)

Error detector merupakan bagian yang berfungsi untuk menmdeteksi adanya kesalahan dengan cara menunjukkan selisih antara nilai input (masukan) dan nilai hasil umpan balik.

7. Gangguan 

Gangguan merupakan sinyal-sinyal tambahan yang tidak diperlukan dan dapat mengakibatkan nilai hasil keluaran berbeda dengan nilai yang diinginkan. Gangguan ini dapat disebabkan oleh perubahan pada beban sistem.


Kelebihan dan Kekurangan Sistem Loop Tertutup (Close Loop)

Kelebihan Sistem Close Loop

Kekurangan Sistem Close Loop

Keakuratan dan ketelitian dapat terjaga

Komponen lebih banyak sehingga bianya relatif mahal

Memiliki kemampuan dalam mengetahui perubahan pada plant dan output

Biaya perawatan lebih mahal

Ketidakliniearan antara komponen tidak terlalu mengganggu sistem

Lebih ke arah osilasi


Contoh Sistem Loop Tertutup (Close Loop)

1. Setrika Listrik

contoh sistem kontrol loop tertutup

Dari gambar sistem close loop setrika dapat dijelaskan sebagai berikut :

Input : Input (masukan) pada sistem close loop setrika berupa sumber listrik yang dihubungkan ke setrika.

Controller : Selector switch (saklar pilih) berperan sebagai controller untuk On-Off setrika dan juga untuk memilih tingkat suhu setrika yang diinginkan.

Plant : Elemen pemanas pada setrika berperan sebagi beban / objek yang diatur oleh selector switch.

Sensor : Thermostat berperan sebagai sensor untuk membaca dan mengatur tingkatan suhu yang telah diatur oleh selector switch. 

Apabila nilai suhu (output) sesuai dengan yang diatur maka thermostat tidak akan bekerja untuk memberikan feedback. Namun apabila nilai suhu (output) tidak sesuai dengan yang diatur maka thermostat akan memberikan feedback kepada sistem sampai nilai suhu sesuai yang diinginkan.

Output : Tingkatan suhu panas yang diinginkan menjadi hasil keluaran (output) pada sistem close loop setrika ini.

2. AC

3. Lemari Es

4. Saklar Otomatis


Baca Juga : 8 Contoh Sistem Open Loop Dan Close Loop


Jadi itulah materi tentang sistem open loop dan sistem close loop. Mulai dari gambar sistem open loop dan close loop, pegertian sistem open loop dan close loop, contoh perangkat open loop dan close loop, perbedaan sistem open loop dan close loop, kelebihan keurangan sistem open loop dan close loop.

Sekian dulu pembahasan dari kami, semoga apa yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat bagi kalian semua, terima kasih.

Ashar Arifin
Ashar Arifin Seorang Mahasisiwa Teknik Elektro Yang Gemar Menulis Artikel Dan Berbagi Ilmu Bermanfaat

Post a Comment for "Sistem Kontrol Open Loop & Close Loop Serta Contohnya"